SMS
PENGHAPUS DOSA
Merupakan
kebiasaan baru menjelang dan saat
perayaan dua hari raya (idul fitri dan idul adha) tidak sedikit diantara
kita meminta maaf lewat pesan singkat atau kita kenal dengan SMS, dari
kata-katanya yang puitis hingga yang sederhana saja bahkan satu SMS permintaan
maaf masuk ke hand phone dari orang yang berdeba-beda, dalam artian copy paste.
Kebiasaan
yang seperti ini tidak hanya antar teman dengan teman akan tetapi sampai kepada
guru dengan muridnya atau sebaliknya dan keluarga dengan keluarga yang lain sama-sama
menggunakan media ini sebagai alat silaturrahmi untuk meminta maaf atas
kesalahan yang diperbuat.
Sekilas
melihat realita ini memang sah-sah saja dilakukan masalahnya sebagai orang
muslim memang mempunyai kewajiban untuk meminta maaf atas segala dosa yang
diperbuat baik dalam hubungannya dengan sang pencipta atau yang berhubungan
dengan manusia. Seperti dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa “setiap manusia
tidak akan pernah lepas dari salah dan dosa” . sehingga media SMS ini menjadi wadah yang
gampang dan tidak melelahkan untuk meminta maaf soalnya jika harus ketemu
mungkin harus ada biaya seperti beli bensin atau melelahkan karena berjalan.
Realitas tersebut mempunyai dua sisi, disatu sisi
merupakan hal yang wajar dalam artian merespon baik perkembangan teknologi yang
semakin canggih, atau kita kenal dengan abad cybernetica yaitu abad
ilmu pengetahuan dan teknologi. Disisi yang lain merupakan wahana dalam
menggeser nilai-nilai silaturrahmi yang anjurkan oleh agama yang sejak dulu
kita laksanakan antar sesama atau keluarga. Allah berfirman yang Artinya:
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’ 4:1).
Sedikit kita menoleh pada arti silaturrahmi itu
sendiri. Silaturrahmi berasal dari kata silat dan rahim dalam bahasa
arab silat artinya menyambung sedangkan rahim artinya kasih sayang. Jadi
silaturrahmi adalah menyambung kasih sayang yang biasa dilakukan dengan saling
berkunjung dan dikunjungi bukan hanya lewat SMS saja dianggap cukup.
Kita tahu sebelum ada
media ini setiap kali kita mau silaturrahmi kita harus berkunjung kerumah masing-masing dari teman,
guru atau keluarga, sehingga disitu terjadi kontak secara langsung dan ada
ikatan emosional yang tinggi. Bahkan dengan kontak secara langsung inilah satu
sama lain sama-sama melihat perkembangan diri masing-masing (secara biologis)
yang tentu ini merupakan hal yang mesti dilakukan. Contoh kecilnya kita
berselaturrahmi kerumah kakek yang sudah dalam hitungan akal manusia tidak bisa
sampai lagi ke hari raya yang akan datang disitu gampangnya kita bisa memagang tubuh serta memijat-mijatnya
untuk sekedar meringankan sakit yang diderita kakek tersebut.
Hal yang seperti
itu untuk sekaran ini sudah mulai dihilangkan dan tidak kita indahkan kembali, walaupun
tidak sedikit juga yang tidak melupakan seperti hal di atas.
Mereka melupakan itu karena terlalu asyik
dengan media SMS yang dengan hanya mengetik kata-kata untuk menebus dosa tanpa
lelah dan biaya yang tinggi, apalagi yang SMSnya hanya gratisan malah tambah tidak
terasa dalam menebus dosa.
Oleh karena itu
tidak salah kita merespon baik perkembangan ini tapi harus tahu juga dalam
ranah apa kita akan menggunakannya itu, dan dalam ranah apa juga kita
meninggalkan jauh-jauh. Untuk
silaturrahmi kita tidak cukup hanya lewat SMS saja karena disamping dosa kita
diampuni dalam hubungan secara manusia kemanusia disitu ada nilai-nilai
tersendiri yang kita akan dapat dari hubungan kontak secara langsung.
Posting Komentar