Latest Movie :

PUASA VS KAUM TERTINDAS



Berangkat dari definisi puasa. pausa/Saum (Bahasa Arab: صوم, transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
َيَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
Terlepas dari penentuan awal ramadlan yang menjadi perdebatan oleh para kaum intelektual, kita tahu bahwa ketika orang berpuasa yang terjadi adalah lapar, haus dan capek… itu semua merupakan konsekuensi logis dari orang yang berpuasa dan merupakan hal yang  manusiawi.
Puasa disini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang kaya saja, akan tetapi semua umat islam mempunyai kewajiban merealisasikan rukun islam yang ke_empat. Kecuali bagi mereka yang berhalangan. Baik itu musafir, wanita yang haid dan lain-lain yang telah di tentukan oleh syara’.
Selain puasa itu merealisasikan kewajiban bagi orang islam dalam arti orientasinya secara vertical, puasa juga sebagai lahan atau wadah untuk merefleksi diri akan kehidupan kita dalam arti secara vertical.
Puasa mendidik seseorang untuk menghayati dan melakukan solidaritas sosial kepada sesama manusia, khususnya kepada kelompok manusia yang miskin, lapar, sengsara, dan tertindas. Puasa mengajak seseorang untuk berempati terhadap problema yang dihadapi orang lain, terutama manusia yang tidak berdaya dan dilanda kesusahan berkepanjangan (M. Arief Hakim)
Oleh karena itu dengan kita berpuasa edialnya kita dapat merasakan betapa mereka (orang miskin,kelaparan,sengsara dan tertindas) sama bahkan lebih dari yang kita rasakan ketika berpuasa. Bahkan yang paling ngeri lagi kita tahu mereka itu mau makan saja harus mencari sisah-sisah makanan yang ada di tempat sampah, terlepas itu layak untuk dimakan atau tidak yang penting bagi mereka ada nasi yang bisa mengisi perut untuk menghilangkan rasa laparnya.
Sungguh puasa itu mempunyai relevansi terhadap kehidupan yang ada di depan mata kata. Dan harus kita maknai bahwa berpuasa itu bukan hanya menunaikan atau menggugurkan kewajiban saja akan tetapi bagaimana puasa itu bener-bener ada feed back dalam diri kita untuk menjalani hidup yang penuh dengan ketertindasan. Sehingga nantinya seusai ramadlan ini ada perubahan yang berarti dalam diri kita terutama dalam melihat ketertindasan,kemiskinan dan kelaparan yang terjadi pada saudara kita. aamiiiiiiiiiiiiiiiiiin
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fawaid Zaini Aisyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger