Latest Movie :
Recent Movies
Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Efektivitas Belajar Mengajar Di MTs Taufiqurrahaman
Longos Gapura Sumenep

A. Latar Belakang
Aktivitas guru saat mengajar dikelas dapat dipilah menjadi dua: yaitu mengelola kelas(aktivitas non-instruksioal) dan mengelola pengajaran (aktivitas intruksional). Pengelolaan pengajaran adalah kegiatan mengajar itu sendiri yang melibatkan materi,metode,media dan diakhiri dengan evaluasi. Sedangkan pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang memungkingkan pengolaan pengajaran dapat berlangsung dengan berhasil. Sehingga dengan hal tersebut akan tercapai keefektivitasan terkait dengan didalam kelas itu terjadi traformasi nilai(norma) tehadap siswa yang mempunyanyi paradigma berbeda.
Parameter efektivitas itu adalah ketika seorang guru dan siswa tercipta suasana demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif. Suasana seperti ini memang merupakan harapan dari semua oknom sekolah walaupun realitasnya agak susah, demokrasi disini artinya adanya ruang dan waktu untuk siswa berbicara (Tanya jawab)dengan seorang guru atau teman kelasnya, terkait dengan tema yang diusung karena pada dasarnya siswa yang aktif belajar ditunjukkan dengan aktif bertanya,memberikan kritik dan saran. Menggunkan metode ilmiah dalam proses penemuan utnuk guru serta mengikuti pikiran dan gagasan peserta didik(siswa) sedangkan berkeadilan artinya bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM) tidak ada istilah siswa yang istimewa atau sebaliknya dalm artian siswa mendapat perlakuan yang sama  tidak dibeda-bedakan dari ini sangat perlu bagi seorang guru didalam memilih metode atau pengelolaan kelas yang sehingga tercipta suasana yang efektif.
Guru merupakan sosok yang sangat vital dalam pengelolaan kelas,ditangan gurulah semua berjalan dengan efektif atau hanya harapan belaka. Seperti hasil penelitian Meijs & Reynolds (2004:404) kedua penelitian ini memberikan rangkuman menarik tentang guru untuk mencapai prestasi yang tinggi didalam kelas didua setting social yang berbeda diantaranya setting social-ekonomi rendah dan ekonomi menengah. Praktek –praktek yang efektif didalam kontek social-ekonomi rendah perilaku guru seperti (1) menciptakan iklim yang sangat sesuai dan suportif dengan memberitahu anak-anak bahwa bantuan selalu siap diberikan keoada mereka.(2) mendapatkan respon-respon apapun sebelum elanjutkan kebagian materi berikutnya.(3) menunjukkan bagaimana bagian-bagian materi itu berkaitan satu sama lain sebelum melanjutkan. (4) memberikan pertolongan segera (5) memberikan pengetahuan dan aplikasi sebelum menuju abtraksi yang konkret didahulukan.(6) menciptakan transisi yang memiliki struktur yang kuat,mengalir,lancer dan rencana yang baik. (7) menggunakan bahan yang didireferensikan secara individu. (8) memfaatkan pengalaman anak.
Sebaliknya praktek yang efektif didalam  kontek status social-ekonomi menengah diantaranya. (1) mengaharuskan penalaran yang luas. (2) melontarkan pertanyaan –pertanyaan yang membutuhkan asosiasi dan generalisasi. (3) memberi bahan-bahan yang sulit.(4) penggunaan proyek-proyek yang membuthkan judgment, penemuan,pengatasan maslah dan penggunaan informasi original secara mendetail.(5) mendorong belajar untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri (ngainun naim:2010) perbedaan dari sini bukan berarti merombak makna keadilan dalm mencapai efektifitas di kelas akan tetapi hanyan metode belajar mengajar agar menyentuh secara fundamental terhadap siswa.
B. Rumusan Masalah 
            Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat di angkat adalah:
a)      Bagaimana dekripsi pengelolaan kelas terhadap efektivitas belajar mengajar?
b)      Adakah pengaruh dan Seberapa besar pengaruh pengelolaan kelas terhadap efektivitas belajar menganjar?
C. Tujuan
Dari  rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin didapat adalah:
a)      Mengetahui secara mendetail langakah-langkah dalam pengelolaan kelas agar mencapai efektivitas KBM
b)      Dapat mengetahi tanda-tanda yang lebih menonjol dan keberhasilan pengaruh dari pengelolaan kelas terhadap efektivitas  KBM


D. Manfaat
            Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)      Secara praktis diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah pada tingkat tsanawiyah atau sederajat, guna mencapai efektivitas dalam mengelola kelas.
2)      Secara teoritis dapat digunakan sebagai refleksi oleh guru dan seluruh oknom pendidikan lainnya, bahwa pengelolaan kelas merupakan bagian yang sangat vital didalam pembelajaran. Dengan kata lain satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara pengelolaan dengan efektivitas belajar mengajar, sehingga merupakan kesalahan terbesar bagi guru ketika hanya memberikan materi pelajaran tanpa memperhatikan bagaimana mencapai efektivitas dan pengelolaan kelas yang baik.
E. Alasan Pemilihan Judul
            Adapun alasan pemilihan judul  dalam penulisan proposal ini karena terdorong oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1)      Alasan Objektif
a.       Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik manakalan didalamnya tercipta suasana yang kondusip, termasuk juga adanya ruang gerak bagi siswa dalam mengembagnkan potensinya, sehingga antara guru dan murid tidak terjadi diskomunikatif. Hal itu tidak terlepas dari peran guru dalam mengelola kelas, oleh karena itu penulis tertarik mengangkat judul ini guna terciptanya suatu proses pembelajaran yang baik khususnya di lembaga Tsanawiyah Taufiqurrahaman.
b.      Sepanjang pengetahuan penulis masalah ini belum pernah diteliti khususnya di lembaga MTs Taufiqurrahman Longos gapura sumenep.
         2)  Alasan Subjektif
         a.   Judul tersebut menarik penulis untuk ditelitinya dan sesuai dengan
              predikat penulis sebagai calon pendidik.
c.       Ikut memberikan masukan dan koleksi literatur pada kepustakaan sekolah  atau almamater.
d.      Penulis melihat bahwa lokasi yang akan diteliti mudah dijangkau dan dapat menghemat waktu serta tenaga.



F. Postulat atau Asumsi
Postulat atau asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenaranya diterima oleh penyidik.[1] Atau asumsi yg menjadi pangkal dalil yg dianggap benar tanpa perlu membuktikannya; anggapan dasar; aksioma. Dan anggapan dasar yang kebenaranya diteriamah penulis dalam penelitian ini:
1)      Pengaruh pengelolaan kelas dapat menunjang terdahap pencapaian
      efektivitas belajar mengajar, jadi merupakan keharusan bagi guru sebelum merealisasikan pembelajaran untuk memahami keadaan kelas dan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusip sehingga siswa merasa nyaman belajar dan juga guru tidak kewalahan dalam mendidik siswa-siswanya .
2)      Pengelolaan kelas merupakan bagian yang sangat urgen dalam pembelajaran. Bisa dipastikan kelalayan mengelola kelas akan berdampak pada proses keberhasilan untuk mencapai hasil belajar mengajar itu sendiri.
3)      Efektivitas belajar mengajar dapat tercapai manakala didalamnya terjadi pengelolaan kelas yang baik. Karena pada dasarnya antara pengelolaan kelas dengan efektifitas belajar mengajar merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
G. Hipotesis Penelitian
   Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel[2].
Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan “THESA”  yang artinya “KEBENARAN” jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.berangakt dari pengertian diatas hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau salah,ditolak jika salah atau palsu[3]
            Atas dasar pentingnya hipotesis dalam penelitian ,maka perlu dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu:
  1. Hipotesis kerja (Hi) ada pengaruh pengelolaan kelas terhapad efektivitas belajar mengajar di MTs Taufiqurrahman Longos Gapura Sumenep tahun pelajaran 2011-2012
  2. Hipotesis nihil (Ho) tidak ada pengaruh pengelolaan kelas terhadap efektivitas belajar mengajar di MTs Taufiqurrahman Longos Gapura Sumenep tahun pelajaran 2011-2012
H. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah objektif serta lebih mempertajam daya analisis, maka penulis perlu memperjelas ruang lingkup pembahasan dengan batasan-batasan sebagai berikut:
1.      seluruh guru MTs Taufiqurrahman desa longos
2.      seluruh siswa-siswi MTs Taufiqurrahman desa longos
3.      waktu penelitian ini dimulai pada bulan Mei s/d Juni 2011.
I. Batasan Istilah
            Adapun batasan istilah dalam judul penelitian ini agar penelitian lebih terarah adalah sebagai berikut:
  1. Pengelolaan adalah dalam bahasa inggris diistilahkan sebagai class room management itu berati istilah pengelolaan itu identik dengan manajement.pengelolaan pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan penilaian.
  2. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
c.       Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau   potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
  Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan     respon.[4]Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan   perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input  yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
d.   Mengajar menurut Nasution (1982:8) mengemukakan kegiatan mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar.[5]

J. Tinjauan Pustaka
A.    Pengetian pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom
Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen.
Pengertian pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatankegiatan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian. Wilford A. Weber (James M. Cooper, 1995 : 230) mengemukakan bahwa Classroom management is a complex set of behaviors the teacher uses to establish and maintain classroom conditions that will enable students to achieve their instructional objectives efficiently – that will enable them to learn.
Definisi di atas adalah menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan
seperangkat perilaku yang kompleks dimana guru menggunakan untuk menata
dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para siswa mencapai sasaran.
            Pengeloaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat berlangsung dengan berhasil[6]
            Masalah pengelolaan kelas dapat bersumber pada pelajaran dan dapat bersumber pada tempat belajar mengajar. Masalah yang bersumber pada pelajar dapat diklasifikasikan menjadi masalah individual dan masalah kelompok. Masalah individual adalah masalah yang penyebabnya bersumber pada satu orang, sedang masalah kelompok adalah masalah yang penyebabnya bersumber pada lebih dari satu orang.
            Agar dapat mengelola kelas dengan berhasil lebih kurang terdapat empat kemampuan yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kemampauan membedakan masalah pengelolaan kelas dan masalah pengajaran,membedakan antara masalah induvidual dan masalah kelompok dalam pengelolaan kelas,menggunakan tekni-teknik pengelolaan kelas,serta menata tempat belajar mengajar secara serasi.[7] 
Lebih lanjut Wilford mengemukakan mengenai pandangan-pandangan yang
bersifat filosofis dan operasional dalam pengelolaan kelas : 1) pendekatan
otoriter : siswa perlu diawasi dan diatur; 2) pendekatan intimidasi : mengawasi
siswa dan menertibkan siswa dengan cara intimidasi; 3) pendekatan permisif
: memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin dilakukan siswa, guru
hanya memantau apa yang dilakukan siswa; 4) pendekatan resep masakan :
mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang sudah ditentukan, apa yang
boleh dan apa yang tidak; 5) pendekatan pengajaran : guru menyusun rencana
pengajaran dengan tepat untuk menghindari permasalahan perilaku siswa yang
tidak diharapkan; 6) pendekatan modifikasi perilaku : mengupayakan perubahan
perilaku yang positif pada siswa; 7) pendekatan iklim sosio-emosional : menjalin
hubungan yang positif antara guru-siswa ; 8) pendekatan sistem proses
kelompok/dinamika kelompok : meningkatkan dan memelihara kelompok kelas
yang efektif dan produktif.
Dari kedelapan pendekatan tersebut yang akan
mengoptimalisasikan pengelolaan kelas adalah pendekatan modifikasi perilaku,
iklim sosio-emosional, dan sistem proses kelompok/dinamika kelompok.
Berdasarkan pada kajian teori, peneliti mendefinisikan efektivitas pengelolaan
kelas adalah tingkat tercapainya tujuan dari pengelolaan kelas. Pengelolaan
kelas didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam
upaya menciptakan kondisi kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan
sesuai dengan tujuannya. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan guru dalam
menciptakan kondisi kelas adalah melakukan komunikasi dan hubungan interpersonal
antara guru-siswa secara timbal balik dan efektif, selain melakukan                 
perencanaan/persiapan mengajar.
B.     Efektivitas Belajar Mengajar
Efektifitas Kegiatan Belajar-Mengajar merupakan hal penting dalam keberhasilan proses belajar-mengajar.
Kegiatan Belajar Mengajar yang efektif adalah syarat utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan dalam pembelajaran. Efektif bermakna tidak berlebihan dan juga tidak berkekurangan. Seluruh potensi yang dapat dioptimalkan hendaknya dipergunakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Efektif juga dapat berarti tepat sasaran, dimana guru sebagai penyampai materi belajar, dan siswa berada pada tempat sesuai posisinya yaitu orang yang akan menerima materi pembelajaran.
Belajar memang suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Jika proses belajarnya tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses belajar berlangsung. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti permainan biasa (Dinas P dan K Jawa tengah, 2003: 2).

K. Metode Penelitian
a)      Rancangan penelitian
Apabila penulis melihat dari jenis permasalahan yang diteliti,jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, dan termasuk sebab akibat. Arikunto membagi jenis penelitian ini menjadi dua,yaitu kolerasi sejajr dan kolerasi sebab akibat.[8]  Sehingga judul penelitian ini adalah pengaruh pengelolaan kelas terhadap efektifitas belajar mengajar di MTs Taufiqurrahman Longos Gapura Sumenep Tahun Pelajaran 2011-2012.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel dam variabel tersebut yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel independent (X) yaitu pengaruh pengelolaan kelas, akibat atau juga disebut variabel dependent (Y) yaitu efektivitas belajar mengajar.
b)      Teknik Penentuan Subyek Penelitian.
Adapun teknik yang digunakan dalam penentuan subjek penelitian yaitu sebagai berikut:
  1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono). Populasi mencakup segala hal, termasuk benda-benda alam, dan bukan sekedar jumlah yang ada pada objek.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Apabila ingin meneliti semua elemen yang pada wilayah penelitian , maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.studinya juga disebut studi populasi sensus.[9]
            Menurut Sugiyono (2002:57), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan krakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Lebih lanjut Singarimbun dan Effendi (1989:152) menyatakan bahwa: “Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga”.

         Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.
Terdapat tiga tipe populasi yang dapat dipertimbangan dalam memilih penggunaan pengambilan contoh sistematik, yaitu :
a. Populasi yang bersifat acak
b. Populasi yang besifat tersusun
c. Populasi yang bersifat periodic
Suatu populasi dikatakan bersifat acak, jika semua unsure populasi tersusun secara acak dalam populasinya. Dengan demikian penggunaan contoh sistematik tidak banyak berbeda dengan contoh acak sederhana.
           Suatu populasi dikatakan tersusun, jika semua unsure dalam populasi dapat disusun berdasarkan suatu kecendurungan lain-lainnya. Contoh sistematik dari populasi semacam ini lebih lengkap dan lebih banyak memberikan keterangan per satuan usaha disbanding contoh acak sederhana
         Apabila unsur-unsur dalam populasi tersebut bervariasi secara siklus, maka populasi tersebut dikatakan bersifat periodic. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MTs Taufiqurrahman desa longos gapura Sumenep yang berjumlah 140 orang
  1. Sampel
Sedangkan sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[10]mengenai jumlah sampel yang sesuai sering disebut aturan sepersepuluh, jadi 10% dari jumlah populasinya dianggab cukup memadai.[11]menurut arikunto “untuk sekedar ancer-ancer apabila sampel yang akan diteliti kurang dari 100 orang,lebih baik diambil semua akan tetapi jika populasinya lebih dari 100 oarang maka dapat diambil 10-15%,20-25% atau lebih.
Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan simple random sampling atau juga bisa disebut dengan simple(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populsi itu. Dengan pengambilan subjeknya 25% yaitu 28 orang dari jumlah populasi 140.
  1. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang terdiri dari hasil observasi,hasil wawancara,dari pengaruh pengelolaan kelas terhadap efektifitas belajar mengajar di MTs Taufiqurrahman Longos Gapura Sumenep.
  1. Sumber Data
Sumebr dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:
    1. Data pokok atau yang disebut dengan data primer meliputi: siswa kelas VII MTs Taufiqurrahman Desa Longos Gapura Sumenep.
    2. Data sekunder atau data penunjang yaitu meliputi: kepala sekolah,guru,komite sekolah.

L. Teknik Pengumpulan Data
            Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi,wawancara,angket,dan dokumentasi.untuk selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut:
  1. Observasi
observasi menurut Sutrisno Hadi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematika terhadap fenomene-fenomena yang diselidiki baik langsung maupun tidak.[12] Observasi disebut juga sebagai salah satu instrument penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data dengan kekuatan pengamatan. Pararel juga dengan arti observasi dalam kamus besar bahasa Indonesia,observasi adalah bentuk kegiatan,peninjauan secara cermat.[13]
Sedangakan jenis observasi itu ada dua macam: yang pertama observasi langsung,yaitu cara pengambilan data dengan pengamatan yang dilakukan dengan perantara terhadap objek yang diteliti.sedangakan yang kedua observasi partisipasi,yaitu peneliti merupakan kelompok dari apa yang diteliti.
a.       Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi:
1)      Memungkinkan suatu pencatatan dapat serempak dari berbagai gejala. Karena dibantu oleh observer lain atau alat lain
2)      Sebagai alat langasung meneliti gejala
3)      Tifak bergantung kepada self report[14]
4)      Bagi observer yang sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain akan lebih senang diteliti dengan cara observasi dari pada diberi angket atau wawancara.
b.      Kelemahan-kelemahan menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi:
1)      Membutuhkan waktu yang cukup lama
2)      Dapat terganggu apabila terjadi sesuatu yang tak terduga
3)      Banyak kejadian langsung yang tidak dapat diobservasi
4)      Observer yang menyadari bahwa dirinya sebagai objek penelitian bisanya cendrung memberi kesan yang menyenangkan.
Untuk mengatasi dari berbagai kelemhan observasi yaitu peneliti harus mengetahui seperti apa latar belakang masalah yang hendak diteliti dengan apa yang diamati. Observasi harus konseptual agar informasih yang diperoleh logis dan bermakna.
  1. Interview atau wawancara
wawancara atau interview dapat digunakan untuk memastiakan dan mengecek informasi yang diperoleh dengan cara hubungan tatapmuka, sedangakan bentuk dari wawancara ini adalah Tanya jawab terhadap orang yang dapat memberikan informasih atau keterangan pada peneliti untuk melengkapi dari hasil data yang lainnya.
            Oleh karena itu wawancara dapat disimpulkan adalah pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab melalui hubungan tatap muka antara peneliti denga yang diteliti.[15] Adapun jenis wawancara ada dua macam wawancara tak terpimpin yaitu Tanya jawab yang tidak terarah.dan wawancara terpimpin yaitu Tanya jawab untuk mengumpulkan data yang relevan.
  1. Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan teknik pengupulan data dengan wawancara yang tak terpimpin:
1)      Cocok untuk penelitian pendahuluan
2)      Dapat memelihara suasana yang nyaman
3)      Tidak terdapat pada tingkat pendidikan
4)      Tidak memerlukan keterampilan bertanya
  1. Kelemahan-kelemahan dalam menggunakan wawancara tak terpimpin:
1)      Tidak efesien waktu, tenaga atau biaya
2)      Sangat tergantung pada kesediaan yang diteliti
3)      Proses wawancara sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan
4)      Data yang diterimah kurang akurat dan belum dapat dipastikan kebenarannya
  1. Keuntungan-keuntungan dalam menggunakan teknik wawancar terpimpin:
1)      Pertanyaan sistematis sehingga mudah diolah kembali
2)      Kesimpulan yang diperoleh lebih reliable
3)      Menghemat waktu karena dalam waktu yang sama dapat juga mengetahui fakta atau pendapat yang dialami oleh seseorang.
4)      Responden kebanyalan lebih suka pertanyaan lewat lisan dari pada tulisan
  1. Kelemahan-kelemahan dalam menggunakan wawancara terpimpin:
1)      Suasana menjadi kaku dan formal,sehingga responden kadang merasa
      malu dalam menjawab pertanyaan atau merasa kurang enak yang
      endingnya memberikan suatu jawaban yang kuarang memuaskan.
2)      terkesan seperti angket yang diucapkan.
  1. Angket
Angket menurut Arikunto dan Margono adalah suatu alat pengumpulan informasih dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.[16] Adapun yang dipakai oleh peneliti adalah angket tertutup yang pertanytaannya serta alternative pemilihanya sudah tersediah sehingga responden hanya memilih terhadap apa yang benar pada dirinya atau kenyataan.
Sedangkan jawaban angket dalam penelitian ini menggunakan tiga jawaban alternative:
a.       Alternatif “a”= baik,dengan nilai 3
b.      Alternatif “b” = cukup,dengan nilai 2
c.       Alternatif “c” = kurang,dengan nilai 1
Keuntungan-keuntungan dari teknik pengumpulan data dengan cara angket tertutup:
1)      Mudah diolah
2)      Respomden tidak perlu menuliskan buah pikirannya
3)      Pengisian menggunakan waktu yang singkat.
       Sedangkan keuntungan-keuntungan dari teknik pengumpulan data dengan cara angket terbuka :
1)      Berguna jika peneliti ingin mengetahui keadaan responden
      secara mendalam
2)      Responden dapat menggunakan buah pikirannya
Angeket juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebaimana yang lainya yaitu:
1)      Responden tidak mempunyai kesempatan menjawab lebih bebas
2)      Kemungkinan responden asal jawab atau isi saja
3)      Nilainya sering tidak sama
  1. Dokumentasi
Menurut suharsimi dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya cabang barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti meneliti benda-banda yang tertulis sepeti buku,majalah,dokumen (catatan penting) bahwa dokumen ini terutama digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat teoritis.[17] Dari pengertian di atas dapat dikatakan juga bahwa metode dokumentasi adalah suatu metode yang dilakukan denganjalan mencatat data-data atau catatan resmi di lembaga-lembaga yang mempunyai dokumen bahwa dokumen ini terutama digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat teoritis.
Adapun beberapa kelebihan dari metode ini adalah:

1)      Mudah untuk mendaptkan data karena sudah tertulis
2)      Penulis tidak terganggu oleh waktu
     Adapun kelemahan-keleahannya adalah:
1)      Jika dokumen tidak lengkap akan mengalami kesulitan dalam menguji kualitas
2)      Peneliti tidak mengetahui secara langsung


M. Analisis Data
            Analisis data adalah merupakan suatu metode yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis data statistik. Statistik disisni adalah cara mengolhan data-data dari hasil penelitian menggunakan teknik matematika dalam pengumpulan,penyusunan,menggolongkan,menganalisa serta menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.
            Sedangkan alasan menggunakan metode statistik analisis data adalah statistik membantu menarik kesimpulan-kesimpulan melalui cara-cara yang dapt dipertanggung jawabkan, serta mampu membuat ramalan-ramalan. Statistik juga dapat membantu memilih prosedur yang ringkas dan eksakta dalam berfikir serta membatu meringkas hasil penelitian sehingga mudah diketahui oleh pihak yang mengetahuinya.
            Adapun teknik yang dipergunakan utnuk menganalisa data yang berupa angka-angka ini adalah teknik pengaruh product  moment ,sebagai berikut:
1)      Membuat tabel prekwensi jawaban melalui angket vareabel X dan variabel Y
2)      Membuat table variabel X dan tabel variabel Y
3)      Menentukan X dan Y dari tiap-tiap responden
4)      Mencari X dan Y
Mencari mean (rata-rata)  Y dengan rumus; Mx = ∑   X
                                                                                   N
Dan mencari rata Y dengan rumus ; My = ∑   Y
                                                                     N
5)      Mencari deviasi masing-masing repon dengan rumus;
X = X- Mx dan Y =Y-My
      6)   Menghitung X² dan Y²
      7)   Mencari r Xy dengan memakai rumus;
            rXy =      Xy
 
               ( ∑  X ² )  ( ∑  Y² )
Dimana
rXy = Koepisien antara gejala X dan gejala Y
Xy = Jumlah product moment dari X dan Y
X = Product dari variabel bebas (X)
Y = Product dari variabel terikat (Y)
N. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan: dibab ini  berisi latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan,manfaat,metode dan sistematika penulisan
Bab II tujuan pustaka: dibab ini berisi tentang pengelolaan kelas,masalah dalam pengelolaan kelas,pendekatan dalam pengelolaan kelas,teknik-teknik preventif dalam pengelolaan kelas,dan tekni-teknik kuratif.
Bab III pembahasan masalah: dibab ini berisi tentang permasalahn-permasahan yang timbul dari pengelolaan kelas terhadap efektivitas belajar mengajar di MTs Taufiqurrahman.
Baba IV penutup: dibab ini berisi kesimpulan dan saran.





DAFTAR PUSTAKA

Surahmad,Metode Pendekatan Reseach, PT. Ustafarika Putra, jakarta,1972,
Moh.Nazir,ph. D. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2003,
Rukhiyat dkk,Penelitian Hipotesis Dalam Pendidikan Agama,Gema Insani Press,2002
http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. [Online] Tersedia: http://www. artikel.us_art05-65.html [18 Maret 2006]
Drs.H.M Suparta,Metodologi Pengajaran Agama Islam,Amisco Jakarta,2008,
Suharsimi arikunto,prosedur penelitian ,jakarta :renika cipata karya,2002
Sutrisno hadi,metodologi reseach yogyajkarta,adi aoffet,1994
Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,Bandung.2009
Nasution,Metode Research,Jakarta:Bumi Akasara,2003.
Syarkawi Dhafier,Pengantar Metodologi Riset,(prenduan imam bela)
Depdiknas,kamus besar bahasa indonesia (jakarta:balai pustaka,1990)
Husaini usman,metodologi penelitian social,Jakarta bumi aksara,2003.






















[1] Surahmad,Metode Pendekatan Reseach, PT. Ustafarika Putra, jakarta,1972,hal 80
[2] Moh.Nazir,ph. D. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta: 2003, hal 151
[3] Rukhiyat dkk,Penelitian Hipotesis Dalam Pendidikan Agama,Gema Insani Press,2002 hal.41
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
[5] Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa. [Online] Tersedia: http://www. artikel.us_art05-65.html [18 Maret 2006]
[6] Drs.H.M Suparta,Metodologi Pengajaran Agama Islam,Amisco Jakarta,2008,Hal.205
[7] Ibid,hal. 205
[8] Suharsimi arikunto,prosedur penelitian ,jakarta :renika cipata karya,2002 hal.30
[9] Sutrisno hadi,metodologi reseach yogyajkarta,adi aoffet,1994 hal.220
[10] Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,Bandung.2009Hal.81
[11] Nasution,Metode Research,Jakarta:Bumi Akasara,2003.Hal 101
[12] Syarkawi Dhafier,Pengantar Metodologi Riset,(prenduan imam bela) hal.45_
[13] depdiknas,kamus besar bahasa indonesia (jakarta:balai pustaka,1990) hal. 623
[14] Husaini usman,metodologi penelitian social,Jakarta bumi aksara,2003.hal.56
[15] Suahrsimi arikunto,prosedur penelitian,Jakarta: renika cipta karya,2002,hal.132
[16] suahrsimi arikunto,prosedur penelitian suatu pendekatan praktek,yogyakarta: renika cipta,1998 hal. 140
[17] Suahrsimi arikunto,op cit hal 206
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fawaid Zaini Aisyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger